B. Indonesia

Pertanyaan

contoh essay dengan tema hidupmu dulu, kini dan nanti, beserta judulnya?

1 Jawaban

  • Kehidupan ini memang suatu yang penuh dengan kegelian, kemunafikan, kebahagiaan, dan pengorbanan. Bahagia dan derita datang silih berganti, pengorbanan dan keceriaan selalu menghiasi relung –relung ruang kehidupan. Manusia sebagai pemain dari kehidupan ini banyak melakonkan berbagai macam peran dalam sandiwara di panggung yang maha luas ini. Terdapat peran seorang yang sok berlagak suci di depan orang lain, memperlihatkan kopiah dan sarungnya, meletakkan title haji di depan namanya dan marah apabila orang lupa menyebutkannya. Tetapi ketika ada orang lain ingin mempraktekan agama islam yang benar dia menertawakannya dan menjadikannya sebagai bahan candaan. Ada manusia yang pura-pura ikhlas menyebutkan bahwa semua yang dilakukannya adalah lillahi ta’ala. Begitu enteng hal itu keluar dari mulutnya, tapi dia tidak pernah sholat.

    Paradoks kehidupan, paradox seorang manusia, yang diciptakan sebagai jiwa yang suci yang tidak ternoda, namun dia sendiri yang kemudian mengotorinya dengan berbagai macam lumpur dan kotoran kehidupan. Apakah paradox itu sebenarnya adalah kemunafikan hidup manusia? Atau itu merupakan takdir yang sudah ditiupkan Tuhan kepada seorang bayi ketika dia masih dalam kandungan? Atau sesuatu yang sebenarnya bisa kita perjuangkan guna mencapai akhir yang menggembirakan? Tidak semua orang menyadari hal tersebut, mereka tetap menjalankan peran kotor dalam kehidupan merekan dan mewariskan semua kekotoran hidupnya kepada anak cucunya sehingga anak cucunya lahir dengan kotoran dalam wajah mereka. Ada juga orang munafik yang terus takut dan berlindung di dalam topeng kemunafikan kehidupan yang selalu dianggapnya mampu menutupi semua borok dan bopeng kehidupan di wajahnya.

    Tetapi masih banyak juga orang yang sadar bahwa hidup ini merupakan suatu yang perlu diperjuangkan untuk mendapat kan hasil akhir yang terbaik guna kembali ke pintu keabadian. Belum terlambat untuk memulai, selama nafas ini masih ada di relung kehidupan, segala upaya untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna dalam naungan petunjuk dari Yang Kuasa akan selalu ada. Tinggal kemauan diri untuk berubah dan berjuang melawan kemunafikan dan kotornya kehidupan yang akan menentukan segalanya.

    source :sornongko.wordpress.com

Pertanyaan Lainnya