jelaskan kaitan antara pemberontakan andi aziz dan negara indonesia timur
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XII SMA
Kategori: Disintegrasi bangsa
Kata kunci: kaitan, pemberontakan andi aziz, negara indonesia timurKode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.5
=========================================
JAWABAN:
kaitan antara pemberontakan andi aziz dan negara indonesia timur adalah Ir.P.D. Diapari yakni Perdana Mentri Negara Indonesia Timur mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh Andi Aziz.PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:
Andi Aziz ialah komandan kompi APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ) yang menolak kedatangan TNI ke Sulawesi Selatan karena suasananya tidak aman dan terjadi demonstrasi pro dan kontra terhadap negara federasi. Andi Aziz beserta pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom, dan pos-pos militer TNI. Pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam tempo 4 x 24 jam ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Usai Penyerahan Kedaulatan (Souvereniteit Overdracht) pada tanggal 27 Desember 1949, rakyat Republik Indonesia Serikat mulai memberontak. Hal ini karena:
1.Ketakutan KNIL (Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger, atau secara harafiah: Tentara Kerajaan Hindia Belanda) tentang nasib mereka setelah penyerahan kedaulatan tersebut.
2.Terperangkapnya para pimpinan tentara yang jumlahnya cukup banyak dalam penentuan sikap dan ideologi mereka.
3.terjadi dualisme kepemimpinan dalam antara kelompok APRIS dengan kelompok pejoang gerilya. Walaupun sejak bulan Juni 1947 Pemerintah RI telah mengeluarkan kebijaksanaan bahwa segenap badan kelaskaran baik yang tergabung dalam biro perjuangan maupun yang lepas berada dalam satu wadah dan satu komando yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 5 April 1950, pasukan Andi Aziz menyerang markas TNI di Makassar dan berhasil menguasainya bahkan Letkol Mokoginta berhasil ditawan. Bahkan Ir.P.D. Diapari (Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tindakan Andi Aziz dan diganti Ir. Putuhena yang pro-RI. Tanggal 21 April 1950, Sukawati mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan NKRI.
8 April 1950 Pemerintah meminta Andi Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 Jam. Pasukan Andi Aziz diminta menyerahkan diri dan melepaskan semua tawanan. Pada saat yang sama dikirim pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang.
Pada tanggal 15 April 1950 Andi Aziz ke Jakarta setelah didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan diadili sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor H. V Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada 21 April 1950 pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa perlawanan dari pasukan pemberontak.
Tanggal 26 April 1950, pasukan ekspedisi yang dipimpin A.E. Kawilarang mendarat di Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan berlangsung aman tetapi tidak lama kemudian keberadaan pasukan KL-KNIL yang sedang menunggu peralihan pasukan APRIS keluar dari Makassar. KL-KNIL memprovokasi sehingga terjadi bentrokan dengan pasukan APRIS.
Pertempuran antara APRIS dengan KL-KNIL terjadi pada 5 Agustus 1950. Terjadi peperangan di kota Sulawesi Selatan. APRIS berhasil memukul mundur pasukan lawan. Pasukan APRIS melakukan pengepungan terhadap tangsi-tangsi KNIL.
8 Agustus 1950, pihak KL-KNIL meminta untuk berunding ketika menyadari bahwa kedudukannya sudah sangat kritis. Perundingan dilakukan oleh Kolonel A.E Kawilarang dari pihak RI dan Mayor Jendral Scheffelaar dari KL-KNIL. Akhirnya kedua belah pihak setuju untuk dihentikannya tembak menembak dan dalam waktu dua hari pasukan KL-KNIL harus meninggalkan Makassar.
Hikmah di Balik Pemberontakan Andi AzisAbdul Aziz sangat menyukai politik sehingga dia menjadi korban propaganda Belanda, karena. Andi Abdoel Azis ialah pemberontak yang tidak pernah menyakiti dan membunuh orang untuk kepentingan pribadinya. Dia seorang militer sejati yang mencoba untuk mempertahankan kesatuan Negara Republik Indonesia pada masa itu, dan dalam kesehariannya, dia dihargai oleh masyarakat suku Bugis Makassar yang bertempat tinggal di Tanjung Priok, Jakarta. Andi Azis diakui sebagai sesepuh yang selalu dimintai nasehat oleh para penduduk tentang bagaimana cara menjadikan suku Bugis Makassar supaya tetap dalam keadaan rukun dan sejahtera. Dia juga murah hati dan suka menolong. Dia berpesan kepada anak angkatnya :“ Ada 3 yang tidak boleh dibawa masuk ke dalam rumah yaitu pemabuk, penjudi, dan pemain perempuan”.
Semoga bermanfaat :)
(Lt)